fbpx
3,861 Views
//dinarkr.com/wp-content/uploads/2017/06/slide_03a.jpg

Kemurnian Dinar 24 Karat (999.9)

Kami mengetahui bahwa di zaman Nabi saw, Dinar digunakan sebagai alat tukar, ukuran beratnya adalah 4,25 gram dengan kemurnian 91,7% atau 22 karat.

Lalu kenapa kami memilih menggunakan 24 karat pada Dinar Khoirur Rooziqiin (DKR). Berikut ini beberapa alasannya:

  1. Dinar KR tidak ditujukan untuk menjadi alat tukar. Hal ini sesuai dengan fatwa DSN MUI no 77, bahwa emas saat ini tidak digunakan sebagai mata uang. Dan kami mengikuti kebijakan pemerintah Indonesia tempat kami berpijak, bahwa mata uang yang berlaku adalah rupiah.
  2. Karena DKR tidak menjadi alat tukar, maka DKR membedakan karatase dengan dinar yang digunakan sebagai mata uang, untuk menjadi garis pembeda yang jelas dengan dinar yang ada di masa kini yang diniatkan sebagai alat tukar.
  3. DKR memposisikan diri sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat yang mau mengoleksi dinar namun dengan karatase murni seperti logam mulia antam yaitu 24 karat atau fine gold 999.9. Bisa dibilang, dinar KR adalah emas murni berhias tulisan dinar.
  4. DKR dalam hal ini juga menggunakan hadist Nabi, “khootibun naas ‘ala qodri uquulihim” berdakwah kepada manusia sesuai dengan pola fikir objek dakwah. Masyarakat banyak berfikir untuk memilih emas 24 karat yang nilai jual-kembalinya lebih baik. Memenuhi keinginan itulah, DKR berniat menjadi alternatif.
  5. Jika masyarakat Indonesia menginginkan dinar dengan karatase 91,7% atau 22 karat, kami menyarankan untuk tidak membeli dinar KR, namun membeli dinar yang dikeluarkan oleh antam, dinar wakala, dinar tamasia, dinar publik, dinar galeri 24 dan sejenisnya. Antam juga menyediakan dinar dengan emas 24 karat.
  6. Penyikapan zakat menggunakan DKR adalah dengan menyesuaikan dengan berat dan kemurniannya. Besarnya tetap 2,5% dari emas yang tersimpan setelah terpenuhi haul 1 tahun dan nishabnya. Pada dinar 91,7%, nishabnya adalah 20 dinar. Sementara pada DKR, nishabnya adalah 18,33 dinar.
  7. DKR diproduksi di pabrik yang menggunakan bahan dasar emas antam, tanpa ada proses pencampuran apapun. Dan keunggulannya koin emas, karena tidak bisa dipalsukan dan mudah dites di banyak tempat. Jika ragu akan kualitasnya, pihak pabrik mempersilahkan untuk memeriksa di lembaga pengecekan manapun.
  8. Dinar KR juga meyakini bahwa produk yang kami keluarkan masih jauh dari dinar yang dimaksud nabi saw “Akan datang kepada manusia, suatu masa yang mana tidak bermanfaat di masa itu kecuali dinar dan dirham” (HR Ahmad) dan hadits-hadits sejenis yang menjadi nubuwwah Rasulullah saw di akhir zaman. DKR memposisikan diri sebagai batu bata kecil dalam menyongsong nubuwwah tersebut dengan prinsip “Jika tidak bisa dilaksanakan seluruhnya, jangan ditinggalkan seluruhnya”. Kami memulai dengan yang kami bisa, tanpa merasa diri benar dan siap terus belajar.
  9. Akhirnya mari sama-sama kita berfikir tentang keselamatan harta umat Islam. Selama ini harta umat tergerus dengan inflasi yang disetting sedemikian rupa hingga aset umat hilang. Saatnya bahu membahu dan bekerjasama bagi sesama praktisi emas dan dinar di Indonesia. Sepanjang umat islam memegang emas, apapun namanya, kita saling bertoleransi dan menghormati.

Visi Dinar Khoirur Rooziqiin:

Menjadi Perusahaan Penyedia Emas, Dinar dan Perhiasan Bernuansa Islami yang Terkemuka di Indonesia.

Kontak Kami